Beranda Batak,Blog yang akan selalu menulis Artikel tentang Suku Batak dan Orang Batak.
Begitu juga dengan Artikel yang 1 ini,
Yang bertema Benda Sejarah Suku Batak,yang terdiri dari 7 jenis dan mungkin ada lagi Benda-benda lain yang tidak bisa Saya tulis secara lengkap,
Tapi Saya berharap ke 7 jenis Benda Sejarah Suku Batak ini bisa Anda Jaga,Perhatikan,Hargai dan selalu di Banggakan sebagai Warisan Suku Batak.
Ok di Mulai...
-Si Gale-Gale
Si Gale-gale merupakan Patung yang berpakaian Adat Suku Batak yang dapat bergerak,
Dulunya Si Gale-gale dapat bergerak sendiri dengan bantuan Mistis dan sayangnya sekarang Si Gale-gale harus digerakkan oleh Manusia yang duduk di belakang Patung si Gale-gale
Si Gale-gale sendiri berada di Pulau Samosir,Danau Toba,Sumatra Utara,
Yang konon katanya Patung Si Gale-gale merupakan Gambaran Bentuk Wajah seorang Putra Raja yang telah Meninggal Dunia,dan di buatlah Patung Si Gale-gale untuk menghibur Hati Sang Raja yang tidak rela menerima kenyataan bahwa Anaknya telah meninggal Dunia.
-Tungkot Malehat
-Perminaken

Naskah Pustaha Mantra dan Racikan obat, ditoreh dengan huruf Batak Kuno, pada permukaan Tulang, di dalamnya tercatat mantra-matra dalam aksara batak untuk ilmu pengobatan dan mantra hadatuon.

pustaha bambu ini merupakan sebuah saksi bisu yang menggambarkan kebudayaan batak yang tinggi, di toreh pada kulit kayu yang sudah berumur ratusan tahun ini tidak lekang dimakan oleh waktu. Beritsi tulisan dengan aksara batak tentang peraturan Adat Istiadat Batak (Koleksi Museum Perpustakaan Nasional Jakarta)
Bagian
terbesar Batak Toba seni religius yang dipusatkan pada ciptaan dan
dandanan perlengkapan bekas oleh datu di konteks ritual seperti
divination(medium), menghancurkan upacara, atau sihir jahat. Datu
menggunakan jenis wadah yang terbuat dari bahan berbeda untuk memuat
bahan yang luar biasa sangat kuat yang dipakai di ritual dan konteks
seremonial lain.
Macam wadah yang dilihat di sini, dikenal sebagai naga morsarang, diciptakan dari terompet berongga seekor kerbau. Ujung terompet digoreskan di bentuk bilangan manusia yang didudukkan.Yang lebih lebar, membuka akhir tersumbat dengan sumbat kayu bahwa itu menggambarkan singa (makhluk luar biasa yang menjabat sebagai seorang pelindung gaib) dengan empat bilangan manusia berkuda di punggungnya. Tamsilan manusiawi ini mungkin melambangkan rangkaian ritual yang mendahului datu, yang memiliki wadah atau bilangan dari tradisi lisan yang lok.
Begitu juga dengan Artikel yang 1 ini,
Yang bertema Benda Sejarah Suku Batak,yang terdiri dari 7 jenis dan mungkin ada lagi Benda-benda lain yang tidak bisa Saya tulis secara lengkap,
Tapi Saya berharap ke 7 jenis Benda Sejarah Suku Batak ini bisa Anda Jaga,Perhatikan,Hargai dan selalu di Banggakan sebagai Warisan Suku Batak.
Ok di Mulai...
-Si Gale-Gale
Si Gale-gale merupakan Patung yang berpakaian Adat Suku Batak yang dapat bergerak,
Dulunya Si Gale-gale dapat bergerak sendiri dengan bantuan Mistis dan sayangnya sekarang Si Gale-gale harus digerakkan oleh Manusia yang duduk di belakang Patung si Gale-gale
Si Gale-gale sendiri berada di Pulau Samosir,Danau Toba,Sumatra Utara,
Yang konon katanya Patung Si Gale-gale merupakan Gambaran Bentuk Wajah seorang Putra Raja yang telah Meninggal Dunia,dan di buatlah Patung Si Gale-gale untuk menghibur Hati Sang Raja yang tidak rela menerima kenyataan bahwa Anaknya telah meninggal Dunia.
-Tungkot Malehat
Tongkat
ini dua macam: contoh yang lebih besar (tunggal panaluan) diukir dari
satu potong kayu dan tongkat kombinasi yang lebih kecil (tungkot
malehat) dengan secara terpisah membuat finials. Bilangan kuningan yang
dilihat di sini ialah semula finial tungkot malehat.
Lambang ini melambangkan subyek yang kemungkinan di trans.
Ini, bersama dengan bejana silindris bertahan di samping figur tersebut, yang mungkin melambangkan wadah untuk bahan gaip, kegaiban ini menggambarkan datu selama kinerja ritual. Bagian dalam berongga bilangan dipenuhi dengan resinous bahan, kelihatan lewat lubang di hiasan kepala dan dada. Ini adalah bahan gaib, yang meningkatkan kekuasaan kegaiban.
Ini, bersama dengan bejana silindris bertahan di samping figur tersebut, yang mungkin melambangkan wadah untuk bahan gaip, kegaiban ini menggambarkan datu selama kinerja ritual. Bagian dalam berongga bilangan dipenuhi dengan resinous bahan, kelihatan lewat lubang di hiasan kepala dan dada. Ini adalah bahan gaib, yang meningkatkan kekuasaan kegaiban.
Sering
sekali terjadi, di mana bejana keramik impor yang tertutup atau
disumbat dengan kayu yang berukiran di daerah setempat, wadah seperti
itu terutama dipergunakan untuk bertanam pukpuk, bahan gaib yang sangat
kuat biasanya mendapat dari seorang korban pengasih yang dibunuh
secara ritual. Pukpuk dipergunakan untuk memeriahkan benda keramat,
seperti tongkat ritual atau bilangan manusia, lewat dipakai ke yang
permukaan atau dimasukkan ke dalam lubang di benda yang nanti
dipropagandakan untuk menyegel kekuasaan dalam.
Sumbat
wadah ini menggambarkan seorang penunggang yang menunggangi seekor
binatang gaib dikenal sebagai singa. Sering menggabungkan roman kuda,
ular, kerbau, predator bangsa kucing besar, dan binatang lain, singa
adalah makhluk kombinasi yang luar biasa yang menjabat sebagai
pelindung gaib dan dihubungkan dengan kaum ningrat.
-Pustaha Mantra
Naskah Pustaha Mantra dan Racikan obat, ditoreh dengan huruf Batak Kuno, pada permukaan Tulang, di dalamnya tercatat mantra-matra dalam aksara batak untuk ilmu pengobatan dan mantra hadatuon.
-Pustaha Batak
pustaha bambu ini merupakan sebuah saksi bisu yang menggambarkan kebudayaan batak yang tinggi, di toreh pada kulit kayu yang sudah berumur ratusan tahun ini tidak lekang dimakan oleh waktu. Beritsi tulisan dengan aksara batak tentang peraturan Adat Istiadat Batak (Koleksi Museum Perpustakaan Nasional Jakarta)
-Tongkat Tunggal Panaluan
Tongkat
Tunggal Panaluan ini adalah tongkat sakti siraja batak yang diukir
dari kejadian yang sebenarnya, yang merupakan kesatuan kesaktian benua
atas, benua tengah dan benua bawah. Dipegang oleh Ketua adat dan
dipergunakan pada saat adanya acara besar, seperti mambukka Huta, acara
Horja bius dll.
-Naga Marsorang
Macam wadah yang dilihat di sini, dikenal sebagai naga morsarang, diciptakan dari terompet berongga seekor kerbau. Ujung terompet digoreskan di bentuk bilangan manusia yang didudukkan.Yang lebih lebar, membuka akhir tersumbat dengan sumbat kayu bahwa itu menggambarkan singa (makhluk luar biasa yang menjabat sebagai seorang pelindung gaib) dengan empat bilangan manusia berkuda di punggungnya. Tamsilan manusiawi ini mungkin melambangkan rangkaian ritual yang mendahului datu, yang memiliki wadah atau bilangan dari tradisi lisan yang lok.
Share This :
nanti bertentangan dengan agama
ReplyDeleteTujuan aku sih lae bukan mau membuat perdebatan, cuman sharing aja.
Delete